SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar

BERITA

Jajal Kemampuan Berbicara, English Club SLUB Adakan Talking to Foreigners di Pantai Bangsal, Sanur

Chao Ari
Kegiatan
SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar
Jajal Kemampuan Berbicara, English Club SLUB Adakan Talking to Foreigners di Pantai Bangsal, Sanur

Ekstrakurikuler Bahasa Inggris, English Club SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar mengadakan kegiatan pelatihan rutin yang kali ini fokus pada peningkatan kemampuan berbicara. Anak-anak English Club (EC) diajak melakukan wawancara kepada sejumlah wisatawan asing di Pantai Bangsal, Sanur pada Sabtu (19/10) lalu. Didampingi Pembina Ekstrakurikuler, Made Dwijayanti, SS dan Ni Luh Putu Nanik Suryati, S.Pd sukses memberikan pengalaman baru untuk anak-anak EC.

Talking to Foreigners merupakan agenda rutin English Club yang memfokuskan kegiatan untuk melatih kemampuan berbahasa Inggris siswa utamanya pada ranah speaking (berbicara). Mengajak anak-anak untuk berbicara langsung dengan orang asing akan memberikan pengalaman sekaligus pembelajaran dalam suasana yang berbeda. Anak-anak diajak untuk melakukan wawancara mengenai kesan wisatawan tentang Bali. Pada tahap ini anak-anak akan dituntut tidak hanya benar dalam penyampaian namun juga hendaknya tetap komunikatif.

Keseruan Kegiatan Talking to Foreigners

Pembina Ekstrakurikuler English Club menyampaikan kejadian lucu terkait persiapan anak-anak EC ini. Diakui bahwa anak-anak EC telah menyiapkan diri sebelum wawancara dengan sangat baik. Pertanyaan yang akan ditanyakan sudah dihapalkan bahkan jauh-jauh hari sebelumnya, namun saat berhadapan dengan wisatawan secara langsung, tiba-tiba semua persiapan lupa karena anak-anak gugup.

“Anak-anak sudah siap dengan banyak pertanyaan, latihan dan menghapalkan semua list pertanyaan agar pronounciation-nya bagus dan benar, ehhh… malah saat bertemu langsung bulenya malah grogi. Blank semua dan lupa, bahkan ada anak-anak yang akhirnya terus membaca catatan pertanyaannya.” cerita Miss Dwijayanti.

“Tapi terlepas dari itu kami tetap bangga anak-anak sukses mengalahkan rasa takutnya untuk mau mencoba berbicara. Kadang anak-anak sebenarnya mampu namun karena kurang percaya diri sehingga mereka enggan membiasakan diri berbicara dalam Bahasa Inggris. Setidaknya melalui kegiatan ini anak2 EC telah berupaya mengatasi rasa takutnya.” tambah Miss Dwijayanti.

Pengalaman pembelajaran ini juga diakui siswa anggota EC, Dea Prasanti (kelas 9C) telah memberikan kesan tersendiri baginya.
“Senang…seru... karena bisa berbicara langsung dengan turis. Ini kali pertama saya ngomong langsung dengan bule. Deg-degan tapi senang.” katanya dan menantikan kegiatan semacam ini diadakan lagi.