Velove Velycia David, siswi kelas 9 Bilingual berhasil mempersembahkan Juara 2 pada gelaran Lomba Esai Ilmiah SMA Tingkat SMP se-Kota Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan yang diselenggarakan SMA Negeri 6 Denpasar sekaligus sebagai The Best Presentation. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu seleksi naskah essai pada 4 September 2024 dan presentasi final pada 10 September 2024 lalu.
Essai yang berjudul “Wujudkan Remaja Inovatif, Berjiwa Ilmiah dan Peduli Isu Perundungan Melalui Komunitas ROOTS SLUB” merupakan buah pikiran Velove yang mengamati adanya bentuk pendidikan luar biasa melalui komunitas ROOTS SLUB yang diikutinya. Dalam essainya dipaparkan bahwa melalui kegiatan ROOTS SLUB yang didesain dengan unik terdapat integrasi aktivitas yang mengasah kemampuan berpikir kritis dan berdasar riset, kemampuan membuat karya inovatif, serta mampu berdampak positif bagi sebaya nya.
“Melalui kegiatan di ROOTS SLUB, saya belajar untuk menumbuhkan jiwa ilmiah dan inovatif saya karena kami sebagai agen perubahan dilatih untuk mampu memberikan edukasi terkait perundungan kepada sesama remaja melalui media yang menarik, yang kami pilih adalah podcast dan konten media sosial.” paparnya.
Essai ini berhasil menghantarkan Velove lolos tahap seleksi naskah menjadi finalis bersama 11 siswa lainnya dari berbagai sekolah. Selanjutnya finalis melakukan sesi presentasi dan wawancara secara langsung dengan dewan juri. Presentasi dan wawancara dilalui dengan lancar meskipun diakui Velove bahwa rasa gugup sangat dirasakannya.
Tahap Presentasi dan Wawancara
Pembina KIR yang sekaligus sebagai pembina dalam lomba ini, Putu Sri Rahayu Kasumawati, ST menyampaikan bahwa persiapan untuk lomba ini termasuk singkat karena adanya agenda lomba lain yang berdekatan, namun tetap diupayakan semaksimal mungkin.
"Untuk memaksimalkan waktu yang ada, Velove memilih topik mengenai ROOTS SLUB karena dekat dengan kesehariannya. Apalagi Velove adalah Ketua ROOTS SLUB untuk generasi pertama ini." kata Putu Sri Rahayu Kasumawati, ST.
ROOTS merupakan program Pencegahan Perundungan yang dikembangkan Kemendikbudristek dalam rangka upaya pencegahan dan penanganan kekerasan antar teman sebaya yang berfokus menciptakan iklim yang aman dan nyaman di sekolah dengan mengaktivasi peran siswa sebagai Agen Perubahan. Program ini dilakukan secara daring untuk menyebarkan pesan tentang bahaya perundungan dan konflik di sekolah.
Di SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar program ini didesain di bawah bimbingan guru fasilititaor yang merupakan guru BK dengan fokus pada kegiatan-kegiatan edukasi terkait perundungan dan kekerasan di sekolah. Keunikan komunitas ROOTS SLUB dibandingkan dengan komunitas serupa adalah adanya integrasi aktivitas riset atau penelitian yang mendasari materi edukasi yang dibuat. Selain itu pilihan kemasan edukasi yang ditetapkan juga didesain dengan pendekatan yang digemari remaja, yaitu podcast dan kreasi konten di media sosial.
Aktivitas Rekaman Podcast ROOTS SLUB dan Hasil Publikasi Karya
Dalam upaya menuju remaja inovatif dan berjiwa ilmiah, kegiatan dalam komunitas ROOTS SLUB didesain dengan aktivitas inklusif yang melingkupi aspek-aspek tersebut. Siswa-siswi yang tergabung di komunitas ini adalah Agen Perubahan yang dipilih dari siswa dan oleh siswa dari kelas 7, 8, dan 9 yang dianggap memiliki pengaruh dan dapat menjadi role model bagi sebayanya.
Untuk mendukung edukasi yang dilakukan ROOTS SLUB, para Agen Perubahan dibagi ke dalam 4 divisi kerja sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Adapun divisi yang terdapat di komunitas ini adalah Creative Team, Research and Writer Team, Podcaster Team, dan Content Creator Team.