
Empat siswa SLUB mengikuti ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Kota Denpasar 2024 pada Sabtu (24/8) kemarin. Keempat siswa SLUB tersebut mengikuti masing-masing lomba Mapidarta, Mesatua Bali, dan Nyurat Aksara Bali. Putu Erlina Jesika (kelas 8A) mewakili lomba Mapidarta, Luh Ayu Krisma Dewi (kelas 8A) dan Komang Wini Arista Damayanti (kelas 9A) mewakili lomba Nyurat Aksara Bali, dan I Gede Kurnia Hartawan (kelas 9D) mewakili lomba Mesatua Bali. Kontingen SLUB ini mendapat bimbingan dan persiapan lomba dari tim Pembina yang terdiri dari Ni Waan Sriyani, S.Ag., Ni Wayan Nengah, S.Pd, dan Ni Komang Gayatri Werdiantari.
Ajang ini merupakan perhelatan bidang Bahasa Bali yang diselenggarakan Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Denpasar. Ajang ini dilaksanakan dalam rangka perlindungan bahasa daerah dan mengembangkan bahasa daerah serta meningkatkan minat generasi muda terhadap bahasa daerah. SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar sangat mendukung upaya pemerintah tersebut dan terus berupaya berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang mengarahkan pada peningkatan kecintaan bahasa daerah.
Dalam upaya turut mendukung upaya pemerintah tersebut, selain mengirimkan kontingen dalam ajang lomba, SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar juga menggelar program pembiasaan bernama “Kamis Budaya”. Kegiatan ini menekankan pada pembiasaan budaya Bali bagi siswa pada hari Kamis. Kegiatan pembiasaan ini antara lain, mendengarkan satua Bali, ngulat tipat, mejejaitan, belajar pupuh dan matembang. Pembiasaan Kamis Budaya dikoordinatori oleh Ni Wayan Sudarningsih, S.Pd., M.Pd.
Hal senada juga disampaikan kepala SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar, Pande Putu Sekar Ariwidiantari, S.Si saat melepas kontingen SLUB untuk berlaga di ajang FTBI.
“Bahasa Bali merupakan bahasa ibu yang wajib kita lestarikan. Upaya pelestariannya hendaknya dimulai dar8i keluarga, dilanjutkan di sekolah, hingga masyarakat. Maka itu sekolah berkewajiban untuk mendukung upaya-upaya pemerintah dalam mewujudkan tujuan tersebut. Dalam kesempatan ini, SLUB mengirimkan kontingen untuk lomba FTBI, apapun hasilnya nanti kalian telah menjadi juara bagi sekolah karena mau berupaya untuk mempelajari dan melestarikan Bahasa Bali. Utamanya untuk guru pembina, saya sampaikan terimakasih karena tanpa lelah telah membina anak-anak persiapan lomba ini, meskipun waktu persiapannya singkat.” ungkapnya.