SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar

BERITA

Gaya Hidup Berkelanjutan : SLUB Canangkan 10 Episode Tantangan Kebersihan Kelas

Chao Ari
Kegiatan
SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar
Gaya Hidup Berkelanjutan : SLUB Canangkan 10 Episode Tantangan Kebersihan Kelas

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Harmoni di SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar telah usai, namun sekolah tetap berupaya menanamkan semangat dan konsistensi peduli lingkungan dan kebersihan. Maka itu, SLUB mencanangkan kegiatan “10 Episode Tantangan Kebersihan Kelas” yaitu suatu tantangan untuk setiap kelas tetap menjaga kebersihan dan kerapian kelasnya selama 10 bulan.

Tantangan ini akan dilaksanakan selama 10 bulan dan dilakukan penilaian setiap bulannya oleh tim penilai yang terdiri dari 3 orang, yaitu Dra. Ni Nyoman Suryantini, I Gst.Ngurah Nata Wikania, dan Ni Putu Dessy Wedayanthi, S.Pd. Kegiatan ini telah memasuki bulan kedua (episode 2), yang sudah dimulai dari Agustus dan September 2024. Penilaian akan meliputi kebersihan kelas, kerapian pojok baca, taman kelas, hingga telajakan di belakang kelas.

Hasil penilaian ini akan ditampilkan di papan pengumuman sehingga seluruh warga sekolah mengetahui peringkat kelasnya. Kelas yang menempati posisi 3 teratas akan mendapat reward atas keberhasilan mereka menjaga kebersihan kelas, sementara kelas yang mendapat peringkat 3 terbawah akan mendapat pembinaan dan intervensi dari bapak/ibu guru pegawai agar lebih meningkatkan kebersihan kelasnya lagi.

Dalam penyampaian saat mengumumkan juara 3 teratas bulan Agustus, Dra. Ni Nyoman Suryantini menyampaikan bahwa siswa perlu lebih meningkatkan kembali kepeduliannya pada kebersihan.

“Kebersihan itu bersifat menyeluruh, bukan hanya yang tampak dari depan saja, tetapi di kolong meja, di telajakan, bahkan area belakang juga harus dibersihkan. Terkait kerapian kelas juga menyangkut masalah kelengkapan. Misalnya ada kelas yang sudah diberi koleksi buku untuk pojok baca dari perpustakaan, tetapi bukunya tidak dipajang malah ditaruh di dalam box. Penilaian dapat dilakukan sewaktu-waktu, sepulang sekolah akan tetap dipantau juga melalui CCTV dan langsung ke kelas” ungkapnya.

Pemantauan Kelas Setelah Jam Pulang Melalui Kamera CCTV

Ditambahkan pula oleh I Gst. Ngurah Nata Wikania terkait taman kelas bahwa memelihara taman di atas keramik atau lantai memiliki kesulitan tersendiri karena tidak ada sumber air tanah yang bisa diakses akar tanaman.

“Tidak seperti menanam di tanah langsung, kalau tanaman dalam pot yang kita letakkan di atas lantai, harus diperhatikan bahwa menyiramnya tidak boleh kurang. Mengapa begitu? Karena akar tanaman tidak bisa mencari air dari sumber air tanah. Maka itu menyiram harus rutin. Pastikan juga pot-potnya sudah ada tatakan agar air sisa siram masih bisa tertampung dan tidak mengotori lantai.” kata beliau.

Penilaian Taman Kelas oleh Tim Penilai

Dalam kesempatan ini Waka Sarana dan Prasarana, Ni Wayan Sriyani, S.Ag juga tidak henti-hentinya mengingatkan siswa untuk bersama-sama menjaga fasilitas kelas karena itu merupakan tanggung jawab bersama.

“Menjaga fasilitas kelas, termasuk menjaga kebersihannya merupakan tanggung jawab bersama siswa di kelas tersebut. Walaupun sekolah memiliki petugas kebersihan namun siswa juga ikut membiasakan diri menjaga kebersihan, minimal di kelasnya. Kebiasaan ini akan sangat berguna bagi mereka saat besar nanti.” ucapnya.